Ling Shen Yao Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Dalam Melawan Virus Covid 19 Hingga Saya Sembuh

Read the Journal

Riri, 46 tahun

Saat virus corona (covid-19) pertama kali menyebar di Wuhan China pada November 2019 lalu, seluruh belahan dunia sontak dikejutkan dengan begitu cepat dan ganasnya virus tersebut. Kala itu, kita rakyat Indonesia masih sebatas melihat berita yang hadir di berbagai media. Tentunya tanpa terbayang sedikitpun bahwa virus corona tersebut bisa menjadi pandemi yang berkepanjangan bahkan merenggut jutaan nyawa masyarakat kita.

Seorang ibu dua anak bernama Riri asal Bandung, tidak mengira bahwa keluarganya menjadi salah satu diantara ribuan orang yang terpapar virus covid-19. Sebab selama masa pandemi, ia beserta seluruh keluarganya selalu patuh dalam menjalan protokol kesehatan.

 

Cerita berawal pada bulan Desember 2020

Saya Riri seorang penyintas covid-19. Pada awal bulan Desember 2020 lalu setelah beberapa menunjukkan berbagai gejala tidak enak badan seperti batuk, demam, lemas, sesak nafas, sakit tenggorokan serta indra penciuman terganggu, suami saya dinyatakan positif corona. Memang saat itu, suami saya baru berpulang dari perjalanan luar kota.

 

Ketika itu karena hasil tes menunjukkan bawa rontgent suami saya masih bagus, maka dokter Rumah Sakit setempat mengatakan bahwa kondisi suami saya tidak urgent dirawat namun menyarankan untuk isolasi secara mandiri saja di rumah.

 

Akan tetapi, selang beberapa hari isolasi, kondisi suami saya justru malah memburuk. Kadar oksigen di dalam darah atau yang sering dikenal dengan istilah saturasi suami saya mencapai 80%, padahal angka normalnya antara 95-100%. Hal ini tentu membuat suami saya kesulitan untuk bernafas.

 

Akhirnya suami saya harus dirawat di ruangan khusus perawatan pasien virus covid-19 (ruang Pinere), salah satu rumah sakit yang ada di Bandung Timur

 

Sekembalinya dari mengantar suami ke rumah sakit tersebut, Saya merasakan tidak enak badan serta sakit pada tenggorokan. Walaupun hasil SWAB saya dan kedua anak saya negatif, namun tetap saja ada perasaan khawatir jika terpapar virus. Sebab walau bagaimanapun juga, saya selalu kontak erat dengan suami yang merupakan pasien covid-19.

 

Melihat kondisi suami yang drop beberapa hari karena virus ini, saya terus terang merasa takut dengan efek yang mungkin akan timbul pada saya jika saya terkena virus covid-19. Hal ini mengingat saya mempunyai penyakit penyerta (Komorbid) Asma dan Diabetes.

 

Adik saya yang khawatir dengan kondisi saya kala itu, segera mencarikan obat herbal Ling Shen Yao yang memang sudah dikenal sangat baik untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Segera saya mengkonsumsinya dengan tambahan vitamin C.

 

Sebab sudah menjadi orang dalam pengawasan (ODP) dengan riwayat kontak erat dengan pasien virus covid serta menunjukkan gejala, akhirnya Saya melakukan tes SWAB yang kedua tanggal 4 Januari 2012, dan benar hasilnya pun menunjukkan positif covid-19. Saya kemudian dirujuk ke rumah sakit, akan tetapi dokter menyarankan untuk isolasi mandiri saja di rumah sebab tes lab menunjukkan hasil yang masih bagus.

 

Saya melakukan isolasi secara mandiri dirumah, sedangkan kedua anak saya dititipkan di rumah family saya sebab hasil tes SWAB mereka semua negatif.

 

Gangguan yang saya rasakan antara lain indera pengecapan hanya mampu merasakan rasa yang asin saja. Selain itu, saya juga sering salah persepsi dan lupa. Terkadang yang membuat saya sangat tersiksa adalah saat batuk kambuh dan sesak nafas di malam hari hingga menjadikan saya sulit tidur.

Karena kondisi yang mengkawatirkan tersebut, akhirnya di hari ke 3 masa isolasi mandiri, Saya memeriksakan diri kembali ke rumah sakit.

 

Dalam kondisi yang lemas karena kualitas istirahat yang buruk, saya masih kuat berkendara sendiri ke rumah sakit. Mungkin karena ini adalah salah satu efek mengkonsumsi Ling Shen Yao, sehingga menjadikan daya tahan tubuh tetap bagus.

 

Kala itu, ruang perawatan sudah penuh karena kasus covid-19 yang cukup tinggi, pihak rumah sakit menyarankan saya untuk dirawat bersama suami saya di ruang yang sama. 

 

Selama menjalani masa perawatan saya sempat mengalami pendarahan serta kenaikan gula darah mencapai 500. Dokter beranggapan bahwa ini mungkin dipicu oleh obat antivirus dan obat pengenceran darah. Akhirnya, dokter memutuskan untuk menghentikan semua konsumsi obat tersebut dan melakukan observasi lebih lanjut.

 

Alhamdulillah, masalah satu demi satu dapat teratasi, dan masuk pada hari ke 10 dokter melihat peningkatan kondisi saya dan suami yang membaik, akhirnya kami pun diizinkan pulang. Tiga hari sesudah dari rumah sakit, kami periksa lagi ke RS dan melakukan tes SWAB. Hasil yang saya dapat adalah negatif.

 

Mampu melewati ujian yang berat merupakan sebuah anugerah yang besar bagi Saya dan keluarga. Di tengah maraknya berita tentang kasus virus corona yang mematikan ini menjadikan mental kami down saat dinyatakan positif terinfeksi. Pada kondisi tersebut, menjaga daya tubuh merupakan faktor terpenting untuk bisa melawan penyakit covid-19. Ling Shen Yao merupakan obat herbal yang sangat membantu meningkatkan daya tahan tubuh saya hingga mampu melawan virus corona.

 

Saya harap dalam situasi pandemi saat ini kita semua selalu mematuhi protokol kesehatan dan menjaga daya tahan tubuh salah satunya dengan mengkonsumsi Ling Shen Yao. Obat herbal ini mudah didapatkan, tanpa efek samping dan mampu meningkatkan imun tubuh. Jaga kesehatan anda dan keluarga sekarang juga.