Wandi
Mungkin akibat merokok sejak muda, tiga tahun belakangan Wandi (62) mengalami gangguan pernafasan yang sangat menyiksa disertai batuk berat yang tidak sembuh-sembuh. “Semula saya pikir bawaan usia,sehingga tidak begitu saya hiraukan. Namun awal maret 2007, tiba-tiba tenggorokan saya seperti dicekik, dada sakit dan sulit bernafas. Saya dilarikan ke rumah sakit besar di Semarang dan ditangani langsung oleh dokter ahli paru-paru. Saat itulah diketahui, saya mengidap kanker paru-paru stadium 3,” kata Wandi.
“Dunia benar-benar seperti kiamat ketika tahu saya mengidap kanker paru-paru stadium 3. Apalagi dokter mengharuskan kemoterapi, nyali saya benar-benar ciut, seakan kematian sudah di ujung mata. Sebab seorang tetangga saya meninggal saat menjalani kemo, padahal kankernya belum separah saya. Apalagi ketika dokter mengharuskan obat yang harga per butirnya sembilan ratus ribu rupiah dimana saya harus minum sebutir sehari, saya benar-benar tak sanggup menjalani keduanya,” kata Wandi.
Mei 2007, saya diboyong ke Jakarta. Menurut dokter ahli kanker sebuah rumah sakit, memberikan diagnosa yang sama dengan rumah sakit Semarang, kanker paru-paru stadium lanjut dan saya harus menjalani pengobatan yang serupa pula. Lagi-lagi saya tolak. Namun saat itulah, seorang kerabat memberikan informasi tentang obat herbal Ling Shen Yao. Minggu pertama minum Ling Shen Yao, belum terasa perubahan yang berarti. Namun minggu ketiga, batuk mulai reda, nafas mulai ringan, rasa sakit pun mulai berkurang. Saat itulah saya memperoleh titik terang akan kesembuhan,” kata Wandi.
“Akhir bulan kedua, kondisi saya benar-benar membaik drastis. Batuk yang semula berkepanjangan, nafas sesak, dada sakit, tak bertenaga dan pandangan berkunang-kunang, tiba-tiba semua menjadi reda dan enteng. Makin saya intensifkan minum Obat Herbal Ling Shen Yao. Semangat hidup pun muncul kembali. Tanggal 18 Juli 2007, saya kontrol ke rumah sakit semula di semarang. Dokter yang memeriksa pun heran atas kesembuhan yang saya peroleh. Baik lewat peralatan konvensional maupun peralatan modern lainnya, termasuk CT-scan, membuktikan paru-paru saya bersih tidak ada tanda-tanda kanker maupun penyakit lain, termasuk pembuluh darah dan komponen pendukung lainnya, juga normal. Dokter itu pun menyatakan saya sembuh dari kanker paru-paru. Meski demikian saya harus menghentikan kebiasaan merokok. Sejak itulah saya mulai menikmati hidup kembali dan bisa beraktivitas seperti sediakala,” kata Wandi.