Ling Shen Yao

Macam-Macam Penyakit Kista pada Wanita yang Harus Diketahui

Kista pada wanita sebenarnya bukanlah kondisi yang berbahaya, namun bukan berarti Anda dapat menyepelekan masalah kesehatan yang satu ini. Lantas, seperti apa sebenarnya penyakit kista? Simak ulasan di bawah ini.

Kista pada dasarnya adalah kondisi di mana tumbuhnya kantung tertutup atau benjolan, yang mana benjolan tersebut dapat berisi cairan, udara, atau jaringan semipadat. Kista juga dapat terbentuk di bagian tubuh manapun, antara lain di kulit, kulit kepala, wajah, lengan, lutut, belakang lutut, hingga di organ dalam tubuh seperti indung telur (ovarium), rahim, hati, ginjal, hingga otak.

Pada sebagian besar kasus, umumnya kista tidak bersifat ganas tau bisa juga disebut jinak, sehingga kista pada dasarnya bukanlah jenis penyakit serius dan berbahaya layaknya penyakit kanker. Meski begitu Anda harus tetap waspada, sebab ada beberapa jenis kista yang mungkin berpotensi untuk menjadi sel kanker.

Penyebab Terbentuknya Kista

Ada beberapa hal yang dapat memicu pertumbuhan kista, di antaranua adalah :

  • Faktor genetik atau turunan
  • Infeksi
  • Adanya kelainan pada perkembangan embrio
  • Tumor
  • Cacat pada sel
  • Mengalami kondisi inflamasi kronis
  • Penyumbatan pada saluran tubuh
  • Cedera
  • Akibat parasit

Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko wanita mengalami kista, di antaranya adalah :

  • Usia, di mana wanita pada usia pubertas hingga menopause berisio lebih tinggi mengalami kista ovarium.
  • Sindrom ovarium polikistik, di mana wanita yang memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS) memiliki risiko lebih tinggi mengalami kista ovarium.
  • Penggunaan obat penyubur kandungan.
  • Kemoterapi dengan tamoxifen.

Gejala Kista

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa gejala utama dari kista adalah munculnya benjolan di bagian tubuh tertentu, yang letaknya tergantung pada jenis kista itu sendiri. Selain itu, kista juga dapat tumbuh dengan ukuran yang bervariasi, mulai dari kecil hingga sangat besar. Munculnya kista juga dapat disertai dengan gejala-gejala berikut :

  • Infeksi yang memicu timbulnya rasa nyeri pada bagian tubuh yang ditumbuhi kista.
  • Keluar darah atau nanah yang berbau tidak sedap dari benjolan.
  • Kemerahan di kulit area kista.
  • Bagian tubuh yang ditumbuhi kista terasa kaku atau kesemutan.
  • Demam dan pusing.
  • Mual dan muntah.

Selain gejala-gejala di atas, ada kemungkinan munculnya gejala lain sesuai dengan jenis kista yang dialami.

Jenis Kista

Ada beberapa jenis kista yang dapat terbentuk di dalam tubuh, terutama pada tubuh wanita. Namun tidak seperti penyakit lainnya, kista justru seringkali tidak diketahui penyebabnya dan juga jarang menimbulkan gejala yang spesifik, sehingga banyak pengidap kista yang tidak menyadari bahwa Ia menderita kista.

Berikut ini adalah beberapa jenis kista yang perlu Anda ketahui :

1. Kista Ovarium

Kista ovarium merupakan salah satu jenis kista yang paling sering ditemukan pada wanita. Lantas, seperti apa kista ovarium itu? Kista ovarium sendiri adalah sejenis benjolan berisi cairan yang terbentuk pada bagian indung telur (ovarium). Jenis kista ini sebenarnya termasuk jenis kista yang umum terjadi pada wanita. Dalam sebagian besar kasus, kista ovarium juga tidak berbahaya (jinak) dan dapat menghilang dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus. Munculnya kista di ovarium juga cenderung tidak menimbulkan gejala yang dapat mengganggu kenyamanan pengidapnya.

Kista ovarium juga dapat tumbuh dengan ukuran yang sangat besar. Bahkan, kista ovarium juga bisa pecah dan menimbulkan gejala yang cukup serius. Gejala yang dapat timbul di antaranya adalah demam, pusing, bernapas lebih cepat, nyeri di bagian panggul atau perut yang cukup parah, hingga menyebabkan pengidapnya pingsan.

Meski bukan penyakit ganas dan tidak berpotensi menjadi kanker, kista ovarium juga dapat menimbulkan komplikasi serius jika dibiarkan berkembang terus menerus. Oleh sebab itu, dibutuhkan penanganan kista ovarium yang tepat.

2. Kista Payudara

Kista payudara merupakan benjolan jinak yang di dalamnya berisi cairan. Benjolan ini terbentuk di jaringan payudara dan umumnya tidak berkembang menjadi sel kanker. Dalam beberapa kasus, kista payudara cenderung tidak membutuhkan pengobatan khusus, kecuali jika ukuran kista semakin membesar atau menimbulkan gejala yang mengganggu kenyamanan pengidapnya.

3. Kista Bartholin

Kista bartholin merupakan jenis kista yang terbentuk pada salah satu atau kedua kelenjar vagina. Benjolan akibat kista ovarium muncul akibat kelenjar pelumas pada vagina (kelenjar bartholin) mengalami penyumbatan. Jenis kista ini umumnya terjadi akibat adanya infeksi bakteri penyebab gonore atau klamidia. Sementara itu, gejala utama yang muncul akibat kista bartholin dapat berupa pembengkakan di area sekitar vagina yang terkadang disertai dengan rasa nyeri.

4. Kista Baker

Kista baker merupakan kondisi di mana munculnya benjolan pada bagian belakang lutut. Penyebab utama terjadinya kistabaker adalah akibat adanya penumpukan cairan pelumas sendi (cairan sinovial) yang berlebih pada jaringan lutut. Selain itu, kondisi ini juga dapat dipicu oleh sejumlah masalah pada lutut, seperti peradangan sendi atau tulang rawan lutut yang robek.

5. Kista Dermoid

Kista dermoid merupakan kondisi yang ditandai dengan munculnya benjolan abnormal di tubuh. Benjolan ini berisi bermacam-macam struktur jaringan, seperti gigi, folikel rambut, kelenjar keringat, dan jaringan saraf. Jenis kista ini dapat mucul di permukaan kulit atau organ lain yang ada di dalam tubuh, seperti rongga perut, otak, tulang belakang, rongga sinus, dalam hidung, hingga ovarium.

6. Kista Epidermoid

Kista epidermoid merupakan benjolan jinak yang terbentuk di bawah kulit yang dapat tumbuh di bagian kulit manapun. Di antaranya adalah wajah, leher, kepala, panggung, bahkan alat vital sekalipun. Kista epidermoid biasanya tidak menimbulkan masalah yang serius. Namun, pada beberapa kasus, jenis kista ini dapat mengganggu penampilan, sehingga membuat pengidapnya merasa tidak percaya diri. Selain itu, kista epidermoid juga bisa terasa nyeri, mengalami infeksi, atau pecah.

7. Kista Pilonidal

Jika umumnya kista merupakan benjolan berisi cairan atau darah, maka lain halnya dengan kista pilonidal. Jenis kista yang satu ini umumnya berisi rambut dan serpihan kulit. Kista pilonidal paling sering ditemukan di bagian punggung bawah, tepatnya di dekat tulang ekor.

Kista pilonidal bisa berbahaya apabila tidak segera diatasi,terutama jika sudah terkena infeksi. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, bahkan hingga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit yang disebut dengan karsinoma sel skuamosa.

Untuk dpaat mengetahui kista yang tumuh berbahaya atau tidak, maka diperlukan pemmeriksaan oleh dokter. Dalam hal ini, dkter akan melakukan pemeriksaan fisik penunjang, seperti pemeriksaan darah secara lengkap, USG, CT scan, hingga MRI. Hal ini bertujuan untuk melihat seberapa besar ukuran kista. Apabila diperlukan, maka dokter juga dapat melakukan pemeriksaan biopsi guna memastikan kista yang tumbuuh tidak bersifat ganas dan berbahaya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *