Ling Shen Yao

7 Jenis gangguan menstruasi yang Harus Wanita Ketahui!

Bagi seorang wanita, menstruasi merupakan sebuah kondisi yang tidak dapat dipisahkan. Menstruasi sendiri sangat penting karena erat hubungannya dengan urusan reproduksi. Sayangnya pada beberapa wanita, ada yang kerap merasakan gangguan menstruasi. Tak jarang pula gangguan menstruasi tersebut mengharuskan mereka untuk memeriksakan ke dokter karena efeknya yang sangat mengganggu.

Gangguan menstruasi pada wanita

Gangguan menstruasi bisa menjadi indikasi adanya gangguan terhadap kesuburan. Nah, dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa jenis gangguan yang sering terjadi kala periode menstruasi. Berikut beberapa diantaranya:

1. Menoragia

Ini adalah salah satu gangguan pada periode menstruasi. Biasanya secara normal perdarahan menstruasi hanya berlangsung 7 hari, namun berbeda dengan menoragia yang mana perdarahan bisa lebih dari itu. Selain itu gangguan ini juga bisa berefek pada derasnya perdarahan. Lantas bagaimana kita bisa tahu seberapa deras perdarahan yang terjadi?
Perdarahan yang sangat deras bisa dilihat dari durasi kita mengganti tampon. Jika tampon penuh kurang dari 2 jam atau terdapat gumpalan dengan ukuran yang cukup besar, maka artinya Anda sedang mengalami perdarahan yang hebat.
Jika hal ini terjadi, maka Anda harus memeriksakan segera ke dokter. Apalagi jika perdarahan tersebut mengganggu aktivitas normal Anda.
Perdarahan menstruasi ini terjadi karena adanya hormon yang tidak seimbang, memiliki kelainan rahim, atau bisa juga karena kondisi medis lain seperti penyakit hati, komplikasi, keguguran, IUD, infeksi atau masalah tiroid.
Dari ulasan diatas, maka kita simpulkan jika Anda terkena menoragia jika:
– Mengganti tampon karena penuh setiap kurang dari 2 jam terus menerus
– Perlu mengganti tampon ketika malam
– Periode menstruasi lebih dari 7 hari
– Terdapat gumpalan
– Merasakan sakit di bagian bawah perut selama periode menstruasi
– Kurag energi, lelah atau bahkan sesak nafas

2. Dismenorea

Gangguan menstruasi ini sering kali dirasakan diawal menstruasi. Rasa nyeri atau sakitnya akan kian bertambah jika darah yang dikeluarkan semakin banyak. Ketika jumlah darah berkurang, maka rasa nyerinya pun akan berkurang. Rasa sakit yang muncul ini disebabkan oleh kontraksi otot rahim ketika mengeluarkan darah oleh prostaglandin.
Ketika menstruasi, rahim akan berkontraksi. Jika kontraksinya terlalu kuat maka mampu menekan pembuluh darah hingga memutus asupan oksigen ke jaringan otot rahim. Nah, nyeri yang terjadi ini diakibatkan oleh hilangnya pasokan oksigen.

3. Oligomenore

Gangguan ini biasanya terjadi pada wanita usia subur dengan ciri khas periode menstruasi yang jarang. Lantas, siapa yang didiagnosis mengalami oligomenore? Yakni mereka yang tidak menstruasi lebih dari 35 hari. Secara normal wanita akan mengalami menstruasi setiap 21 sampai 35 hari. Nah, jika lebih dari itu atau bahkan hingga lebih dari 90 hari maka wanita tersebut didiagnosis oligomenore.
Gangguan menstruasi ini memiliki beberapa penyebab antara lain:
– Efek samping dari KB hormonal. Biasanya beberapa wanita akan jarang mengalami menstruasi setelah menggunakan kontrasepsi. Ada yang jarang menstruasi, atau bahkan ada yang berhenti total. Gangguan ini biasanya berlangsung selama 3 sampai 6 bulan.
– Wanita yang seringkali melakukan olahraga berat
– Memiliki gangguan makan seperti bulimia
– Hormon yang berfluktuasi (biasanya terjadi pada wanita perimenopause atau remaja)
– Menderita masalah tiroid atau diabetes
– Memiliki kadar tingkat protein yang tinggi

4. Pendarahan Uterus Abnormal

Gangguan satu ini bisa membuat wanita berhenti mengeluarkan darah, atau bahkan sebaliknya. Karena itu untuk bisa mengetahui jika Anda mengalami gangguan ini, Anda harus tahu dengan benar pola menstruasi Anda. Adapun pola menstruasi ini mulai dari berapa lama, berapa banyak darah yang dikeluarkan, dan kapan waktu menstruasi.
Nah, jika Anda mendapati ada perbedaan pola, maka ketika ini Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

5. Amenore

Ini adalah salah satu tanda jika tubuh kekurangan hormon estrogen. Amenore atau tidak menstruasi bisa mengakibatkan rahim yang terus menebal dan rentan serta payudara yang tidak tumbuh.
Amenore sendiri ada dua yakni primer dan sekunder yang mana primer artinya belum pernah mengalami menstruasi sama sekali dan sekunder yang siklus menstruasinya berhenti 3 siklus atau kisaran 6 bulan dirinya tidak menstruasi.

6. Sindrom premenstrual

Hal ini kita kenal dengan sebutan PMS. Gangguan menstruasi ini paling banyak dialami yakni kisaran 80-90% wanita. Adapun gejala yang ditimbulkan bisa berbeda-beda baik itu fisik ataupun psikis.
Penyebab dari PMS sendiri karena hormon yang tidak seimbang antara progesterone dan estrogen. Atau bisa juga karena tubuh yang kekurangan zat tertentu karena diet.

7. Gangguan Disforik Pramenstruasi (PMDD)

Gangguan ini mirp dengan PMS namun lebih tinggi levelnya. PMDD mampu mengakibatkan kecemasan berlebih 1 atua 2 minggu sebelum menstruasi, depresi atau irritabilitas parah. Gejala ini biasanya akan hilang sendiri kisaran 2-3 hari setelah menstruasi. Jika dirasa gangguan ini memengaruhi aktivitas Anda, maka disarankan untuk konsultasi dengan dokter.

Diatas adalah beberapa gangguan mestruasi yang kerap menyerang wanita. Nah, jika Anda ingin pola menstruasi Anda normal, ada beberapa cara yang mudah untuk itu. Selalu makan makanan yang bergizi, olahraga rutin, dan tentunya konsumsi Ling Shen Yao sebagai suplemen untuk tubuh. Konsumsi LSY secara rutin bisa membantu Anda untuk meminimalisir gangguan-gangguan menstruasi diatas.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *